Friday, October 19, 2018

CONTOH FLORA DAN FAUNA INDONESIA DI DAERAH ORIENTAL-PERALIHAN-AUSTRALIS

FLORA dan FAUNA PERALIHAN - ASIATIS - AUSTRALIS.

Fauna Indonesia dapat dikelompokkan menjadi tiga jenis yang berbeda, yaitu fauna bagian barat, tengah, dan timur. Garis yang memisahkan fauna Indonesia bagian Barat dan Tengah dinamakan garis Wallace, sedangkan garis yang memisahkan fauna Indonesia bagian Tengah dan Timur dinamakan Garis Weber.
Fauna bagian barat memiliki ciri atau tipe seperti halnya fauna Asia sehingga disebut tipe Asiatis (Asiatic). Fauna bagian timur memiliki ciri atau tipe yang mirip dengan fauna yang hidup di Benua Australia sehingga disebut tipe Australis (Australic). Fauna bagian tengah merupakan fauna peralihan yang ciri atau tipenya berbeda dengan fauna Asiatis maupun Australis. Faunanya memiliki ciri tersendiri yang tidak ditemukan di tempat lainnya di Indonesia. Fauna tipe ini disebut fauna endemik.

 
Pembagian wilayah persebaran di Indonesia
 

PERALIHAN
Pohon Kayu Hitam Sulawesi/ Eboni.

Kayu Hitam Sulawesi/ Eboni


Kayu-hitam Sulawesi adalah sejenis pohon penghasil kayu mahal dari suku eboni-ebonian (Ebenaceae). Nama ilmiahnya adalah Diospyros celebica, yakni diturunkan dari kata "celebes" (Sulawesi), dan merupakan tumbuhan endemik daerah itu. Jenis ini hanya terdapat di Pulau Sulawesi, di hutan primer pada tanah liat, pasir atau tanah berbatu-batu yang mempunyai drainase baik, dengan ketinggian mencapai 600 m dpl. Secara alami, kayu hitam sulawesi ditemukan baik di hutan hujan tropika maupun di hutan peluruh.
Kayu ini telah diekspor ke luar negeri semenjak abad ke-18. Pasar utamanya adalah Jepang. Pasar sekunder adalah Eropa dan Amerika Serikat.
Karena perkembangan populasi yang lambat dan karena tingginya tingkat eksploitasi di alam, kini kayu hitam sulawesi telah terancam kepunahan. Ekspor kayu ini mencapai puncaknya pada tahun 1973 dengan jumlah sekitar 26,000 m3, dan kemudian pada tahun-tahun berikutnya terus menurun karena kekurangan stok di alam. 


Anoa.
Anoa dataran rendah (desdrepassicornis)
Anoa (Bubalus sp.) adalah mamalia terbesar dan endemik yang hidup di daratan Pulau Sulawesi dan Pulau Buton. Banyak yang menyebut anoa sebagai kerbau kerdil. Anoa merupakan hewan yang tergolong fauna peralihan. Anoa merupakan mamalia tergolong dalam famili bovidae yang tersebar hampir di seluruh pulau Sulawesi. Kawasan Wallacea yang terdiri atas pulau Sulawesi, Maluku, Halmahera, Kepulauan Flores, dan pulaupulau kecil di Nusa Tenggara. Wilayah ini unik karena banyak memiliki flora dan fauna yang endemik dan merupakan kawasan peralihan antara benua Asia dan Australia. Salah satu kawasan yang memiliki flora dan fauna endemik Sulawesi antara lain Kawasan Poso. Anoa (Bubalus sp.) merupakan salah satu satwa endemik yang dilindungi yang menjadi ciri khas Pulau Sulawesi yang turut mendiami Kawasan Hutan Lindung Desa Sangginora Kabupaten Poso. Anoa tergolong satwa liar yang langka dan dilindungi Undang-Undang di Indonesia sejak tahun 1931 dan dipertegas dengan Undang-Undang No. 5 Tahun 1990 dan Peraturan Pemerintah No. 7 Tahun 1999.


ASIATIS 
Kantong Semar.
Kantong Semar
Genus Nepenthes (Kantong semar), yang termasuk dalam familia monotipik, terdiri dari 130 spesies dan belum termasuk hibrida alami maupun buatan. Genus ini merupakan tumbuhan karnivora di kawasan tropis Dunia Lama, kini meliputi negara Indonesia , Republik Rakyat Tiongkok bagian selatan, Indochina, Malaysia, Filipina, Madagaskar bagian barat, Seychelles, Kaledonia Baru, India, Sri Lanka, dan Australia. Habitat dengan spesies terbanyak ialah di pulau Borneo dan Sumatra. Tumbuhan ini dapat mencapai tinggi 15–20 m dengan cara memanjat tanaman lainnya, walaupun ada beberapa spesies yang tidak memanjat. Pada ujung daun terdapat sulur yang dapat termodifikasi membentuk kantong, yaitu alat perangkap yang digunakan untuk memakan mangsanya (misalnya serangga, pacet, anak kodok) yang masuk ke dalam.


Bekantan.
Bekantan
Bekantan atau dalam nama ilmiahnya Nasalis larvatus adalah sejenis monyet berhidung panjang dengan rambut berwarna coklat kemerahan dan merupakan satu dari dua spesies dalam genus tunggal monyet Nasalis.Ciri-ciri utama yang membedakan bekantan dari monyet lainnya adalah hidung panjang dan besar yang hanya ditemukan di spesies jantan. Fungsi dari hidung besar pada bekantan jantan masih tidak jelas, namun ini mungkin disebabkan oleh seleksi alam. Monyet betina lebih memilih jantan dengan hidung besar sebagai pasangannya. Karena hidungnya inilah, bekantan dikenal juga sebagai monyet Belanda. Dalam bahasa Brunei (kxd) disebut bangkatan.
Bekantan jantan berukuran lebih besar dari betina. Ukurannya dapat mencapai 75 cm dengan berat mencapai 24 kg. Monyet betina berukuran 60 cm dengan berat 12 kg. Spesies ini juga memiliki perut yang besar, sebagai hasil dari kebiasaan mengonsumsi makanannya. Selain buah-buahan dan biji-bijian, bekantan memakan aneka daun-daunan, yang menghasilkan banyak gas pada waktu dicerna. Ini mengakibatkan efek samping yang membuat perut bekantan jadi membuncit.Bekantan tersebar dan endemik di hutan bakau, rawa dan hutan pantai di pulau Borneo (Kalimantan, Sabah, Serawak dan Brunai). Spesies ini menghabiskan sebagian waktunya di atas pohon dan hidup dalam kelompok-kelompok yang berjumlah antara 10 sampai 32 monyet. Sistem sosial bekantan pada dasarnya adalah One-male group, yaitu satu kelompok terdiri dari satu jantan dewasa, beberapa betina dewasa dan anak-anaknya. Selain itu juga terdapat kelompok all-male, yang terdiri dari beberapa bekantan jantan. Jantan yang menginjak remaja akan keluar dari kelompok one-male dan bergabung dengan kelompok all-male. Hal itu dimungkinkan sebagai strategi bekantan untuk menghindari terjadinya inbreeding. Bekantan juga dapat berenang dengan baik, kadang-kadang terlihat berenang dari satu pulau ke pulau lain. Untuk menunjang kemampuan berenangnya, pada sela-sela jari kaki bekantan terdapat selaputnya. Selain mahir berenang bekantan juga bisa menyelam dalam beberapa detik, sehingga pada hidungnya juga dilengkapi semacam katup.


AUSTRALIS.
Matoa.
Matoa dengan buah yang belum masak
Matoa (Pometia pinnata) adalah tanaman buah khas Papua, tergolong pohon besar dengan tinggi rata-rata 18 meter dengan diameter rata-rata maksimum 100 cm. Umumnya berbuah sekali dalam setahun. Berbunga pada bulan Juli sampai Oktober dan berbuah 3 atau 4 bulan kemudian. Penyebaran buah matoa di Papua hampir terdapat di seluruh wilayah dataran rendah hingga ketinggian ± 1200 m dpl. Tumbuh baik pada daerah yang kondisi tanahnya kering (tidak tergenang) dengan lapisan tanah yang tebal. Iklim yang dibutuhkan untuk pertumbuhan yang baik adalah iklim dengan curah hujan yang tinggi (>1200 mm/tahun). Matoa juga terdapat di beberapa daerah di Sulawesi, Maluku, dan Papua New Guinea. Buah matoa memiliki rasa yang manis.


Burung Kasuari.
Burung Kasuari
Kasuari adalah salah satu dari dua genus burung di dalam suku Casuariidae. Genus ini terdiri dari tiga spesies kasuari yang berukuran sangat besar dan tidak dapat terbang.Daerah sebaran ketiga spesies ini adalah di hutan tropis dan pegunungan di pulau Irian. Kasuari Gelambir-ganda adalah satu-satunya spesies burung kasuari yang terdapat di Australia.Kasuari diperlengkapi tanduk di atas kepalanya, yang membantu burung ini sewaktu berjalan di habitatnya di hutan yang lebat. Selain tanduk dikepalanya, kasuari mempunyai kaki yang sangat kuat dan berkuku tajam. Burung Kasuari betina biasanya berukuran lebih besar dan berwarna lebih terang daripada jantan. Betina lebih besar dan lebih berwarna cerah. Kasuari dewasa dewasa setinggi 1,5 sampai 1,8 m (4,9-5,9 kaki), meskipun beberapa betina mencapai 2 m (6,6 kaki), dan berat 58,5 kg (129 lb).

MATERI BIOSFER

ULASAN SOAL GEOGRAFI BIOSFER MR.ALEX

Berikut adalah pembahasan saya mengenai 11 soal yang terdapat di blog pak alex (http://portalgeograf.blogspot.com/2018/10/soal-geografi-materi-biosfer.html).

7.Gurun pasir yang terdapat di benua afrika adalah Gurun Namibia.
Gurun Namibia adalah sebuah gurun di Namibia yang merupakan bagian dari Taman Nasional Namib-Naukluft, salah satu taman nasional yang terbesar di Afrika. Nama "Namib" berasal dari bahasa Nama. Gurun ini meliputi wilayah sekitar 50.000 km², membentang 1.600 km (1.000 mil) sepanjang pesisir Samudra Atlantik di Namibia, yang mendapatkan namanya dari gurun ini. Luas barat-timurnya bervariasi dari 50–160 km (30 hingga 100 mil). Gurun Namibia juga mencapai sebelah barat daya Angola. 


 50.Tanaman kaktus termasuk kelompok Xerophyta.
 Xerophyta (Xerofit) : yaitu tumbuhan yang sangat tahan terhadap lingkungan kering atau kondisi atau kondisi kelembaban udara yang sangat rendah,misalnya kaktus.


49.Padang rumput yang diselingi pohon-pohon perdu dan semak belukar merupakan karakteristik bioma Sabana
Bioma Sabana
Bioma Sabana memiliki beberapa ciri – ciri, yaitu sebagai berikut :

  • Daerah wilayah bioma sabana memiliki suhu yang panas sepanjang tahun
  • Memiliki curah hujan sekitar 90 – 150 cm/ tahun
  • Hujan terjadi secara musiman dan menjadi faktor penting bagi terbentuknya sabana
  • Lapisan tanahnya merupakan daerah resapan air dan sistem pengairan yang baik
  • Sabana berubah menjadi semak belukar jika terbentuk di daerah yang intensitas curah hujannya semakin rendah
  • Sabana akan berubah menjadi hutan basah belukar jika terbentuk di daerah yang intensitas curah hujannya semakin tinggi
  • Pada umumnya daerah bioma sabana akan mengalami kekeringan yang panjang setiap tahunnya.
 
48.Untuk beradaptasi dengan lingkungannya daun pinus dan cemara berbentuk seperti duri dan memanjang, hal tersebut dilakukan bertujuan untuk Mengurangi penguapan air.
 Pohon pinus dan cemara merupakan pohon daun jarum. Daun jarum berfungsi untuk mengurangi penguapan air melalui daun, sehingga pohon pinus dan cemara yang tumbuh di daerah ketinggian tidak mengalami kekurangan air jika musim kemarau karena kekurangan air. Selain itu, spesies daun jarum juga memiliki lilin pada daun untuk melindungi dari penguapan berlebih.  


47.Tekstur tanah, kegemburan, dan air tanah merupakan faktor fisik yang memengaruhi pertumbuhan tanaman, yang termasuk dalam faktor Edafik.
 Faktor edafik adalah faktor-faktor yang bergantung pada keadaan tanah, kandungan air dan udara, serta organisme yang hidup didalamnya. Telah lama diketahui dan diterapkan dalam praktek pertanian, hortikultura dan kehutanan, bahwa perbedaan-perbedaan pada tanah sering merupakan sebab utama terjadinya perubahan vegetasi dalam daerah iklim yang sama, oleh karenanya faktor-faktor edafik merupakan faktor-faktor yang mempunyai arti yang sangat penting bagi geografi tumbuhan.
Factor-taktor edafik diantaranya adalah:
1. Fragmen Mineral
Fragmen-fragmen mineral, berbagai ukuran yang merupakan hasil disintegrasi bahan batuan akibat pelapukan fisik atau kimiawi. Fragmen-fragmen ini berpengaruh terhadap tumbuhan yang menyebabkan terjadinya variasi dalam air tanah dan aerasi, karena kemampuan menahan air sangat dipengaruhi komposisi mekanik (perbandingan relatif partikel-partikel mineral dengan ukuran berbeda-beda yang ada di dalam tanah).
2. Air Tanah
Air merupakan bahan esensial bagi tumbuhan karena menurut bobotnya merupakan penyusun utama tubuh tumbuhan sebagai medium berlangsungnya perubahan-perubahan fisik dan kimiawi. Air harus diserap dalam jumlah besar untuk mengatasi kehilangan akibat adanya transpirasi dari permukaannya yang berlangsung terus menerus.
3. Udara dalam Tanah
Udara dalam tanah merupakan salah satu penyusun utama tanah yang fungsi utamanya mengisi ruang-ruang diantara partikel-pertikel tanah yang dibalut lapisan air. Udara didalam tanah cenderung mengandung oksigen dalam kadar yang lebih rendah dan kadar karbondioksida yang lebih tinggi daripada udara biasa dan biasanya jenuh dengan uap air. Karena secara normal dalam tanah diperlukan oksigen dalam jumlah besar untuk kehidupan mikroorganisme serta makhluk hidup lainnya dalam tanah.
4. Bahan Organik
Bahan organik yang berasal dari tumbuhan mati atau bagian-bagian pada tumbuhan atau dari hewan atau pupuk kandang merupakan penyusun tanah yang sangat penting. Semua tanah yang mengandung bahan organik yang telah mati baisanya dapat terurai menjadi humus, yang merupakan tempat utama kegiatan mikroorganisme yang menghasilkan zat-zat hara.
5. Organisme Hidup
Yang tergolong organisme hidup yaitu fauna tanah yang bersifat mikroskopik.  Semua kegiatan hidupnya terpusatkan pada kandungan yang berupa humus dan yang sering sangat peka terhadap perubahan-perubahan kondisi lingkungannya. Organisme hidup itu mempunyai arti penting dalam memelihara keseimbangan ekologi dan kehidupan di bumi. Organisme itu juga menyediakan berbagai zat hara esensial bagi tumbuhan, termasuk nitrogen dalam bentuk yang langsung dapat digunakan.


46.Jenis bioma yang tumbuh di daerah Nusa Tenggara adalah Sabana.
Daerah nusa tenggara merupakan bioma Sabana terlihat dari contoh berikut yaitu di Padang Sabana Mausui, Kecamatan Kota Komba, Kabupaten Manggarai Timur, Flores, Nusa Tenggara Timur.
Padang Sabana Mausui, Kecamatan Kota Komba, Kabupaten Manggarai Timur, Flores, Nusa Tenggara Timur.
  
45.Flora endemik yang dapat ditemui di daerah papua adalah Matoa.
Matoa dengan buah yang belum masak. source:Wikipedia
Matoa (Pometia pinnata) adalah tanaman buah khas Papua, tergolong pohon besar dengan tinggi rata-rata 18 meter dengan diameter rata-rata maksimum 100 cm. Umumnya berbuah sekali dalam setahun. Berbunga pada bulan Juli sampai Oktober dan berbuah 3 atau 4 bulan kemudian. Penyebaran buah matoa di Papua hampir terdapat di seluruh wilayah dataran rendah hingga ketinggian ± 1200 m dpl. Tumbuh baik pada daerah yang kondisi tanahnya kering (tidak tergenang) dengan lapisan tanah yang tebal. Iklim yang dibutuhkan untuk pertumbuhan yang baik adalah iklim dengan curah hujan yang tinggi (>1200 mm/tahun). Matoa juga terdapat di beberapa daerah di Sulawesi, Maluku, dan Papua New Guinea. Buah matoa memiliki rasa yang manis.


44.Burung Kasuari merupakan hewan tipe Australis.
Burung Kasuari

Kasuari adalah salah satu dari dua genus burung di dalam suku Casuariidae. Genus ini terdiri dari tiga spesies kasuari yang berukuran sangat besar dan tidak dapat terbang.Daerah sebaran ketiga spesies ini adalah di hutan tropis dan pegunungan di pulau Irian. Kasuari Gelambir-ganda adalah satu-satunya spesies burung kasuari yang terdapat di Australia.Kasuari diperlengkapi tanduk di atas kepalanya, yang membantu burung ini sewaktu berjalan di habitatnya di hutan yang lebat. Selain tanduk dikepalanya, kasuari mempunyai kaki yang sangat kuat dan berkuku tajam. Burung Kasuari betina biasanya berukuran lebih besar dan berwarna lebih terang daripada jantan. Betina lebih besar dan lebih berwarna cerah. Kasuari dewasa dewasa setinggi 1,5 sampai 1,8 m (4,9-5,9 kaki), meskipun beberapa betina mencapai 2 m (6,6 kaki), dan berat 58,5 kg (129 lb).

Wilayah persebaran fauna Australis sebagian besar kondisi lingkungannya tropis dan sebagian lagi beriklim sedang. Kondisi lingkungan di wilayah Australia yang cukup mencolok disebabkan oleh letaknya yang terpisah jauh dari benua lainnya.

Wilayah persebaran fauna Australis meliputi :
  • Benua Australia
  • Selandia Baru
  • Papua
  • Maluku dan pulau-pulau kecil di sekitarnya
  • Kepulauan-kepulauan di samudera pasifik di sebelah selatan garis khatulistiwa



43.Yang termasuk hewan tipe peralihan adalah sebagai berikut Anoa, Burung Maleo, Komodo.
Anoa, Komodo, & Maleo
 

Fauna tipe peralihan memiliki ciri-ciri fauna asiatis dan ciri-ciri fauna australis. Fauna ini banyak terdapat di wilayah Indonesia bagian tengah seperti Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku Tengah, Maluku Tenggara dan beberapa pulau kecil di perairan laut dalam. Dari segi jenis dan jumlah, boleh jadi fauna tipe ini tidak sebanyak fauna tipe Asia maupun Australia. Namun, di kawasan ini terdapat beberapa fauna tipe Asia dan Australia, serta terdapat pula fauna yang tidak terdapat di kawasan lain di dunia.

Beberapa jenis fauna peralihan antara lain:
1. Anoa yaitu sejenis kerbau tetapi kerdil dan merupakan hewan endemik di Sulawesi. Anoa dibedakan menjadi 2, yaitu anoa dataran rendah (Bubalus depresicornis) dan anoa gunung (Bubalus quarlesi).
2. Burung maleo (Macrocephalon maleo) hanya terdapat di Sulawesi.
3. Komodo (Varanus komodensis) merupakan binatang purba yang masih hidup dan hanya terdapat di pulau Komodo, Nusa Tenggara Barat. 


42.Ciri dari bioma Hutan hujan tropis adalah Curah hujan tinggi dan daun lebat membentuk canopi.
Bioma hutan hujan tropis

Hutan hujan tropis merupakan sekumpulan pohon dan berbagai tanaman yang membentuk sebuah bioma hutan dengan suhu hangat, lembab dan curah hujan tinggi dan terletak di sekitar garis khatulistiwa yakni antara 23.5 derajat LU hingga 23.5 derajat LS. Namun berdasarkan pengamatan hutan hujan tropis terkonsentrasi terutama antara 10 derajat LU hingga 10 derajat LS.
Dengan melihat posisi berdasarkan garis lintang, maka hutan hujan tropis hanya berada di wilayah asia tenggara terutama Indonesia, malaysia dan thailand, wilayah afrika terutama di negara kongo sekitarnya serta pada wilayah lembah sungai amazon yang meliputi negara brazil, venezuela, kolombia dan bolivia.

Bioma Hutan hujan tropis memiliki beberapa ciri-ciri, yaitu sebagai berikut:

  • Memiliki Pohon Tinggi Berdaun Lebat
  • Kelembapan Udara Tinggi
  • Memiliki Vegetasi Tanaman Berlapis
  • Sinar Matahari Tidak Mampu Menjangkau Dasar Hutan
  • Terdapat Genangan Air Di Dasar Hutan
  • Memiliki Daya Regenerasi Tinggi

Di Indonesia hutan ini tersebar di daerah Kalimantan dan Papua.


41.Jenis tumbuhan konifer dengan daun seperti jarum adalah ciri khas dari bioma Taiga.
Bioma Taiga
Bioma Taiga terletak pada wilayah iklim subtropis dengan letak astronomisnya adalah 60º sampai 70º garis Lintang Utara atau garis Lintang Selatan. Bioma Taiga menempati wilayah mulai dari perbatasan dengan wilayah bioma tundra sampai sekitar 800 km ke sebelah selatan. Bioma ini banyak ditemukan pada wilayah bumi bagian utara misalnya seperti di Rusia, Siberia, Alaska dan Kanada. Bioma Taiga ini merupakan bioma yang memiliki wilayah terluas dibandingkan dengan bioma – bioma yang ada di bumi ini yang wilayahnya melintasi Amerika Utara bagian Utara dan Eurasia hingga perbatasan selatan tundra Arktik. Fauna yang terdapat pada bioma ini contohnya Beruang hitam, Rusa kutub, dan Serigala.

Bioma Taiga memiliki beberapa ciri-ciri, yaitu sebagai berikut:

  • Bioma Taiga berada pada iklim subtropis
  • Memiliki curah hujan sekitar 35 – 40 cm/  tahun
  • Tumbuhan yang tumbuh pada bioma ini berjenis homogen karena hanya terdiri dari satu spesies pohon saja, dominannya yaitu tumbuhan konifer yang mampu bertahan terhadap suhu yang dingin
  • Bentuk daun dari tumbuhan yang hidup pada Bioma Taiga berbentuk seperti jarum dan berlapis zat lilin yang berfungsi untuk pertahanan terhadap kekeringan
  • Pertumbuhan tanaman terjadi pada musim panas, yaitu sekitar 3 – 6 bulan
  • Perbedaan suhu pada musim panas dan musim dingin sangat tinggi
  • Selama musim dingin, terjadi hujan salju yang lebat
  • Musim dingin mempunyai durasi yang cukup panjang, sedangkan musim kemarau sangat singkat
  • Pada musim dingin lantai hutan tertutup es akibat turunnya salju yang lapisannya dapat mencapai 2 meter dibawah permukaan tanah
  • Suhu yang dingin menyebabkan penguapan air menjadi sangat jarang sehingga lingkungan menjadi sangat lembab
  • Suhu pada musim panas berkisar antara -7° C sampai 21° C
  • Suhu pada musim dingin berkisar antara -54° C sampai -1° C
  • Merupakan daerah resapan air
  • Tanah pada Bioma Taiga merupakan tanah yang asam
  • Tumbuhan yang ada di Taiga ini selalu berwarna hijau sepanjang tahun meskipun pada waktu itu adalah musim dingin dengan suhu yang sangat rendah
  • Jenis tumbuhan yang hidup sangat sedikit, umumnya hanya terdiri atas dua atau tiga jenis tumbuhan